Antisipasi Cuaca Ekstrim akibat udara dingin

 

Saat ini dikabarkan suhu udara di beberapa kota di Indonesia turun, suhu udara menjadi dingin terutama pagi hari dan malam hari. Hal ini terungkap dari beberapa twitter yg mengupdate tentang udara dingin tersebut. Bahkan di Jakarta  ini kita merasakan cuaca panas di siang hari dan dingin di malam hari disertai hujan deras. 

Masyarakat harus mengantisipasi udara dingin tersebut agar tidak mengalami gangguan kesehatan berupa mimisan, batuk pilek dan bibir pecah-pecah sehingga menurunkan nafsu makannya. Tentu kondisi ini sangat mengganggu masyarakat yang memang sedang khawatir akan Pandemi Global Covid-19. Oleh karena itu masyarakat harus  dapat mensiasati udara dingin tersebut  agar tetap dalam keadaan sehat. Daya tahan tubuh tetap terjaga.

 

Saya coba mengidentifikasi penyakit yang timbul selama cuaca dingin ini, penyakit tersebut antara lain: 

 

1. Penyakit yang sudah ada sebelumnya pada masyarakat yang mengalami kekambuhan karena udara yang dingin antara lain asma (sesak napas), pilek alergi (rinitis alergi), sinusitis serta alergi kulit karena udara dingin. 

2. Penyakit yang timbul langsung akibat udara dingin, yakni kulit menjadi kering, kulit telapak kaki pecah-pecah, timbul pecah-pecah pada bibir dan kadang kala timbul mimisan. 

Jika paparan udara dingin terus berlangsung akan terjadi penurunan suhu tubuh (hipotermia) yang akan mengancam jiwa orang yg mengalami hipotermia tersebut. Masyarakat yang mempunyai risiko tinggi gangguan kesehatan karena cuaca dingin yaitu orang usia lanjut, masyarakat dengan komorbid, penyakit diabetes, gangguan jantung dan pembuluh darah. 

Oleh karena itu yang harus selalu diingat oleh masyarakat adalah bagaimana menyiasati Udara Dingin:

Tiada lain untuk menyiasati udara dingin kita harus menutupi badan kita agar udara dingin yang menyengat tidak lansung kontak dengan kulit. Gunakan jaket yang dapat menutupi seluruh tubuh kita, diusahakan untuk menggunakan pakaian berlapis gunakan tutup kepala tambahan, kaus kaki tebal dan sarung tangan selama berada di luar.  Saat ini kondisi pandemi meminta kita harus selalu memakai masker terutama saat kita berada di luar rumah atas saat  berada di kantor Ketika duduk Bersama orang lain. Bahkan di dalam rumah sendiripun kita perlu memakai masker Ketika ada keluarga yang berkunjung. 

Usahakan selalu untuk menggunakan pakaian yang kering dan bersih.Udara dingin yang menyengat dan langsung kontak dengan kulit akan menyebabkan kulit menjadi kering oleh karena itu harus selalu mengolesi lotion pada kulit tangan dan telapak kaki agar kulit tidak mengering dan tidak menimbulkan luka. 

Bibir dan lubang hidung juga diusahakan untuk selalu diolesi krim tentunya krim yang diperuntukan untuk bibir dan hidung agar bibir tidak kering dan tidak menimbulkan luka yang pada akhirnya akan mengurangi nafsu makan. Mimisan atau keluar darah dari hidung sering terjadi pada jamaah yang mengalami kekeringan pada lubang hidungnya. 

Minum yang cukup untuk mencegah agar tidak jatuh kedalam dehidrasi atau  kekurangan cairan yang akan memperburuk kesehatan akibat udara dingin tersebut. 

 

Mudah-mudahan informasi ini dapat digunakan untuk antisipasi dan mengatasi masalah udara ekstrim yang terjadi di beberapa kota besar di Indonesia. Daya tahan tubuh punya hal penting yang harus kita perhatikan di masa pandemic global covid-19 ini. 

 

Salam sehat,

 

Ari Fahrial Syam

Antisipasi Cuaca Ekstrim akibat udara dingin di era Pandemi